Monday 7 May 2012

Manusia dan Penderitaan

I'm back again!
Hello People :)

Hmm.., mungkin untuk judul posting kali ini terdengar sedikit menakutkan (pendapat saya pribadi sih), ya kali ini saya membahas tentang manusia dan penderitaan. Awalnya, saya rasa topik ini sepertinya begitu berat dan menakutkan (jujur saja..), tetapi setelah membaca modul hasil unduhan saya di ocw gunadarma topik ini terasa menarik juga untuk dibahas, dan banyak value/nilai-nilai yang bisa saya pelajari dari topik ini. Baiklah.., saya mulai ya pembahasan tentang manusia dan penderitaan ini.

Apa definisi penderitaan?
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan.

Sebenarnya, dibalik penderitaan yang dialami oleh setiap orang, tujuannya adalah:
  •  Pembelajaran dan usaha yang kuat untuk megakhiri penderitaan yang dialami.
  • Melatih seseorang untuk bersabar dan memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, karena dengan berdo'a dan usaha, Allah menjajikan ketentraman hati, sehingga sesorang dapat tabah dan terhindar dari rasa tersiksa atas cobaan yang dialami.
Apa saja contoh penderitaan?
Salah satu contohnya yaitu penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan. Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Suatu kasus penderita dapat diungkapkan berikut ini :
Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas
Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DR Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

Dari contoh diatas, nilai yang dapat diambil yaitu bahwa tidak selamanya penderitaan menjadi hal yang negatif bagi seseorang. Contoh kasus diatas dapat menjadi contoh positif dari penderitaan yang dialami seseorang. Sehingga penderitaan yang terjadi padanya tidak mempengaruhinya untuk melaksanakan aktivitas dan cita-citanya. 

Untuk itu, apabila setiap individu memiliki kemungkinan untuk mengalami penderitaan, maka ada 2 pilihan yang dapat dipilih. Pertama, larut dalam penderitaan itu, dan menyesali sedalam-dalamnya sehingga seseorang tidak mensyukuri nikmat waktu dan hidup yang dimiliknya, sehingga waktu terasa sia-sia. Atau pilihan kedua yaitu bersyukur atas nikmat hidup yang dimiliki serta mencoba mengubah penderitaan yang dialami dengan tetap berusaha untuk mencapai tujuan hidupnya, sehingga ia tetap produktif dan kuat dalam menghadapi penderitaan dalam hidup. The choice is yours guys!


Sumber:








Manusia dan Keindahan

Hi Blogger, Blog Walker, Reader, Subscribers, Friend, and all of you..! :D

Dalam keseharian, setiap orang tentunya pernah melihat keindahan. Tidak hanya melihat keindahan, mungkin setiap orang juga pernah merasakan keindahan. Wujud keindahan itu luas dan beragam, karena setiap orang punya cara tersendiri untuk menikmati keindahan. Nah, bicara tentang keindahan, kali ini saya akan membahas tentang manusia dan keindahan. Jadi, apa sebenarnya definisi keindahan?
  
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu.
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang
berwujud atau suatu karya.
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok,
molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran.  kebenaran dan keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Bagi saya, setiap orang berhak mengartikan keindahan sesuai dengan pendapat dan pemikirannya sendiri. Karena keindahan merupakan sesuatu yang bisa dinilai secara luas. Baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Lalu, apa bedanya antara kedua penilaian baik instrinsik dan ekstrinsik?
Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.
Sebagai contoh :
Puisi. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai instrinsik. Tarian damarwulan Minakjonggo merupakan nilai ekstrinsik, sedang pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.

Keindahan menurut saya ialah bagaimana sesuatu hal memiliki keunikannya tersendiri dan keunikan itu membuatnya terlihat indah dan istimewa. Dalam keseharian, setiap orang tentunya pernah mlihat mewujud keindahan. Contohnya, ketika kita melihat rumah-rumah yang  memiliki desain dengan tema tertentu dan dipadukan dengan kebun yang  yang dibuat seindah pemandangan taman yang membuatnya terlihat semakin indah dipandang.

Keindahan tidak hanya dapat dilihat, keindahan juga bisa dirasakan lewat indera pendengaran. Contohnya  keindahan yang dapat kita nikmati dari mendengarkan musik. Hasil karya seni musik bisa dinikmati lewat hasil karya penciptanya yang mampu menghasilkan nada-nada indah  lewat permainan alat-alat musik. Hasilnya tentu saja keindahan karya seni musik yang dapat dinikmati oleh semua penikmat musik.

Wujud keindahan selajutnya dapat pula dirasakan oleh hati nurani, serta akal sehat. Menurut saya, ketika setiap orang dapat mempercayai sasuatu yang diyakininya, contohnya keyakinan atas Agama yang diyakininya merupakan wujud keindahan yang hanya bisa dirasakan oleh setiap orang yang memiliki hati nurani dan akal sehat. Tidak hanya itu, menghargai pilihan orang lain, perdamaian, dll merupakan wujud keindahan yang dapat dirasakan.

Masih banyak lagi contoh-contoh keindahan yang dapat kita temukan dalam keseharian. Seperti definisi keindahan, bahwa  Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Maka, setiap individu berhak untuk mengartikan keindahan dan menikmati keindahan sesuai dengan pemikiran dan pendapatnya masing-masing.

Bagi saya, keindahan akan bernilai apabila suatu hal yang dianggap indah tidak hanya dapat memuaskan batin kita untuk melihatnya, mendengarkannya, ataupun merasakan keindahan itu sendiri, namun keindahan tersebut dapat membawa dampak positif yang menyenangkan di kehidupan.

Sumber: