Saturday 30 November 2013

Perkembangan Alinea

Pengembangan paragraf  adalah rincian gagasan utama paragraf kalimat-kalimat penjelas.
Pengembangan paragraf mencakup dua hal yaitu :
1. perincian utama paragraf secara maksimal ke dalam gagasan bawahan atau kalimat-kalimat penjelas dan,
2. penyusunan gagasan bawahan atau kalimat penjelas tadi ke dalam urutan yang teratur dan logis.

Metode Pengembangan Paragraf / Alinea
• Pengembangan paragraf itu dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Metode Contoh ;
2. Metode Analogi ;
3. Metode Klimaks Antiklimaks ;
4. Metode Perbandingan Dan Pertentangan ;
5. Metode Klasifikasi ;
6. Metode Kausal ;
7. Metode Proses ;
8. Metode Definisi ;
9. Metode Deduksi ;
10. Metode Induksi.

1. perincian utama paragraf secara maksimal ke dalam gagasan bawahan atau kalimat-kalimat penjelas dan,
2. penyusunan gagasan bawahan atau kalimat penjelas tadi ke dalam urutan yang teratur dan logis.
• Pengembangan paragraf itu dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Metode Contoh ;
2. Metode Analogi ;
3. Metode Klimaks Antiklimaks ;
4. Metode Perbandingan Dan Pertentangan ;
5. Metode Klasifikasi ;
6. Metode Kausal ;
7. Metode Proses ;
8. Metode Definisi ;
9. Metode Deduksi ;
10. Metode Induksi.

1). Metode contoh dipergunakan untuk menjelaskan gagasan utama paragraf dengan kalimat-kalimat penjelas.
Kalimat penjelas yang berupa contoh :
a. contoh-contoh spesifik,
b. contoh-contoh seperlunya untuk menunjang suatu kesimpulan,
c. contoh yang ada hubungan langsung dengan gagasan utama paragraf.
 Sebelas tahun yang lalu di Indonesia mengimporkan gerbong - gerbong kereta api dari Perancis. Rupanya cukup mentereng, dan sebagian dilengkapi dengan alat-alat Air Conditioning. Manakah sekarang gerbong - gerbong itu ? sudah rusak dalam keadaan tak terpelihara, patut dipakai pada trayek-trayek tingkat 3 saja guna mengangkut anak - anak sekolah dan kaum petani dari pedusunan ke kota.
Sebuah contoh sama sekali tidak berfungsi untuk membuktikan pendapat seseorang, tetapi dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis.

2). Metode Analogi
Pengembangan paragraf model ini diperlukan untuk membandingkan suatu yang sudah dikenal umum dengan gagasan yang belum dikenal umum.
Contoh :
Pengembangan teknologi sungguh menakjubkan. Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan dewa dalam cerita wayang. Kereta-kereta tanpa kuda, tanpa kerbau. Jakarta – Surabaya telah dapat ditempuh dalam satu hari. Deretan kerbau yang panjang penuh barang dan orang hanya ditarik dengan kekuatan air semata. Jaringan kereta api, telah membelah-belah pulauku, asap yang mewarnai tanah airku, dengan garis hitam semakin pudar untuk hilang ke dalam ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi, telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagi monopoli gajah dan badak tetapi telah diganti dengan benda-benda kecil buatan manusia.

3). Metode klimaks - antiklimaks
a. Contoh metode klimaks
Dalam pengembangan komoditas kopi terlihat berbagai instansi yang menangani kegiatan produksi pengolahan, dan pemasaran. Pelbagai kegiatan pembinaan dalam pengembangan komoditi kopi harus didasarkan pada suatu kebijaksanaan komoditas yang konsisten dan terpadu. Kebijaksanaan produksi, pengolahan lahan, dan pemasaran-pemasaran itu harus secara konsisten dan terpadu membina peranan komoditas kopi dalam pembangunan nasional. Demikian pula untuk komoditas pertanian yang lain. Inilah yang disebut kebijaksanaan komoditas terpadu secara vertikal.
b. Contoh Antiklimaks
Studi mengenai pembangunan di pedesaan Indonesia dari dimensi administrasi pembangunan pada hakekatnya memerlukan studi mengenai tiga perspektif. Pertama, kita memusatkan perhatian pada keadaan sumber-sumber yang utama di sekeliling mana penduduk pedesaan harus mengorganisasi eksistensinya, khususnya ciri - ciri yang terkait dengan masalah-masalah yang berskala nasional. Kedua, sebaiknya kita mengenal faktor-faktor sosial dan ekonomi yang menstrukturkan sifat interaksi diantara penduduk pedesaan, baik selaku pribadi maupun selaku anggota dari kesatuan sosial yang berbeda. Ketiga, kita memberi perhatian kepada pemerintah ( birokrasi ) baik sebagai pencerminan dari perspektif yang pertama maupun selaku pelopor perubahan.

4). Metode Perbandingan Pertentangan
Sesuatu yang akan diperbandingkan perlu diperhatikan untuk melihat segi kesamaan dan segi pertentangan.
Contoh :
Kata keadilan yang dikeluarkan jaksa penuntut umum terhadap seorang terdakwa yang tidak bersalah atau kata keadilan yang dikeluarkan seorang hakim yang menyatakan sesuai dengan kehendak penguasa atau karena telah menerima suap terlebih dahulu tentulah berbeda maknanya dari kata keadilan bagi yang terdakwa yang dijatuhi hukuman, sedangkan dia sama sekali tidak bersalah.

5). Metode Klasifikasi
 Menjelaskan bagaimana suatu gagasan ( pokok ) menjadi anggota dari kelas yang lebih besar.
Contoh :
Tiap tahun industri mobil di seluruh dunia menghasilkan suatu peredaran model yang berbeda-beda, direncanakan untuk melihat berbagai umur, selera, dan kantong. Bagi orang-orang yang membutuhkan pengangkutan yang terpercaya dengan biaya pemakaian yang minimum, tersedia pilihan yang luas atas mobil-mobil kecil atau sedang. Yang berjarak tempuh jauh dengan bensin yang irit. Bagi kaum muda yang menginginkan model yang terakhir tersedia pilihan yang luas atas mobil - mobil sport, dan spesial. Bagi orang “bersifat muda”, orang setengah baya, kaum menengah yang menginginkan prestise digabungkan dengan gaya, ukuran, dan keenakan tersedia secara luas mobil - mobil besar lembut, lengkap dengan semua peralatan tambahan.
Akhirnya, bagi orang-orang yang benar - benar hanya tersedia kelas mobil pilihan yang tidak mewah, dibuat menurut selera langganan yang tidak mudah puas. Atas dasar keempat kategori ini saja, dapatlah dikatakan bahwa industri mobil memperagakan slogan para pedagang mobil : “ Bayarlah dan ambilah pilihan anda”.

6) Metode Kausal
Artinya : sebab dapat berfungsi sebagai gagasan paragraf dan akibat sebagai kalimat penjelas. Atau sebaliknya, akibat dapat berfungsi sebagai gagasan paragraf dan akibat sebagai kalimat penjelas.
Metode ini dapat :
1. menentukan dengan jalan hubungan sebab akibat,
2. membedakan sebab sebenarnya dari hal-hal yang sesuai untuk menghasilkan suatu efek.
Contoh :
Jalan Kebun Jati akhir - akhir ini kembali macet dan semrawut, lebih dari separoh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan pedagang kaki lima.. Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagi batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

7). Metode Proses
 Menjelaskan fungsi pokok / gagasan paragraf. Dalam pengembangan paragaraf ini yang perlu diperhatikan :
1. Penentuan tahap dasar suatu rangkaian.
2. Penjelasan sedetail mungkin sesuai dengan keperluan - keperluan setiap tahap dalam kaitan. Pengembangan paragraf ini bersifat deskriptif dan bukan argumentatif.
Contoh :
Pembekalan air yang aman merupakan pembiayaan tenaga manusia dan pendapatan di kota-kota modern. Pemurnian air pada dasarnya merupakan proses dua tahap atau tiga tahap yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat oleh ahli-ahli kesehatan dan insinyur. Sebagai langkah pertama air alamiah dari sumber yang paling sedikit keraknya disimpan dalam suatu waduk ( reservoir ) besar, sehingga kebanyakan lumpur, tanah liat, dan pasir terbuang ini disebut pengendapan ( sendimentasi ). Sering dalam air dengan kadar lumpur yang tinggi kapur dan alumunium hidroksida, yang dengan perlakuan-perlakuan membawa bahan-bahan yang masih tersisa, termasuk bakteri - bakteri ke dalam reservoir.

8). Metode Definisi :
Menjelaskan hakekat gagasan paragraf.
Hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini :
1. Penempatan pokok dalam kelas umum lalu menjelaskan perbedaannya dengan anggota kelas lainnya;
2. penentuan ciri khas konsep tersebut;
3. pemberian definisi terbatas tentang istilah atau konsep itu sesuai dengan keperluan.
Pada dasarnya, paragraf dengan metode ini terdapat pada awal karangan, atau awal bab yang lebih panjang guna menjelaskan konsep umum paragraf.
Contoh :
Yang dimaksud dengan bahasa pengantar dalam karangan ini adalah bahasa yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru dan murid di sekolah. Sesuai dengan tujuan mengajar di sekolah dasar ( SD ), bahasa pengantar dipergunakan untuk menerangkan dan mengekspresikan serta memahami dan menghayati bahasa pelajaran, agar murid dapat mencapai tujuan pendidikan, yang memilki pengetahuan, terampil, dan memiliki nilai dan sikap yang ditentukan dalam kurikulum. Dalam kegiatan - kegiatan itu bahasa pengantar digunakan baik lisan maupun tulisan.

9). Metode Deduksi
Menyajikan pernyataan umum sebagai gagasan dan pernyataan khusus atau kalimat penjelas terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan kenyataan umum adalah induksi. Cara deduksi ini menempatkan gagasan utama pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan rincian - rincian yang berupa kalimat - kalimat penjelas.
Contoh :
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad - abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang oleh faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa”, maksudnya persaingan bahasa daerah dengan bahasa lainnya untuk mencapai kedudukan sebagai bahasa nasional ( Akhadiah, 1984 : 21 ).

Sumber:

Sumber Informasi

Berdasarkan penciptaanya, terdapat tiga jenis sumber informasi, yaitu :
1. Sumberprimer (primary sources) merupakan informasi yang berasal dari penemuanbaru atau ilmu pengetahuan baru. Sumber primer disebut juga informasi yangberasal dari asalnya, yang dihasilkan penulis atau peneliti. Sumber primer, adayang diterbitkan dan ada yang tidak diterbitkan.

Contoh sumber primer yang diterbitkan adalah :
Laporan penelitian
Paten
Prosiding
Skripsi, Tesis, Disertasi (jika diterbitkan sebagai artikel atau buku)

Contoh sumber primer yang tidakditerbitkan adalah :
Berkas pribadi
Berkaslembaga
Buku harian, memo
Lukisan
Skripsi, tesis, disertasi

2. Sumbersekunder (secondary sources) merupakan penilaian, ringkasan ataukritikan terhadap suatu karya atau penelitian seseorang. Informasi tentangsumber primer yang disusun secara sistematis supaya mudah diakses.

Contoh sumber sekunder adalah :
Buku
Jurnal
Majalah
Ulasan (reviews)
Essay
Antologi

3. Sumbertersier (tertiary sources) merupakan memuat informasi berupa saringan,rangkuman atau kumpulan dari sumber primer dan sekunder.

Contoh sumber tersier adalah:
Indeks
Abstrak
Almanac
Ensiklopedia
bibliografi

Sumber: http://lontar.ui.ac.id/il/2sumber.jsp?hal=1

Alinea

A. Definisi Alinea (paragraph)

Alinea (Paragraf) adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

F. Macam-macam Paragraph

1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.


2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.


3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.


4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.


Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.


5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.


Syarat Alinea (paragraph)
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).

3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
 Memperhitungkar, 4 hal :

a. Penyusunan kalimat topik,

b. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,

c. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan

d. Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.




5. Pola Sususnan Paragraf

Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatan yang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :

a. pola runtunan waktu,
b. pola uraian sebab akibat,
c. pola perbandingan dan pertentangan,
d. pola analogi,
e. pola daftar, dan
f. pola lain.

Ada tiga teknik pengembangan paragraf :

1. Secara alami

Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.

2. Klimaks dan Antiklimaks

Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.

3. Umum Khusus dan Khusus Umum

Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif.


Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utama
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif :

Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.


2. Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif :

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

3. Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.



Sumber: RAMAD WIDODO



















Monday 11 November 2013

Kata dan Pilihan Kata

Kata
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.

Imbuhan (afiks)
Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata - entah di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan dari antara tiga itu - untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
Imbuhan digolongkan berdasarkan posisi penambahannya sebagai berikut:
1.Prefiks/Awalan
2. Infiks atau sisipan
3. Sufiks atau akhiran
4. Konfiks adalah afiks yang terdiri dari prefiks dan sufiks

Upaya pengindonesiaan
Unsur bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia harus mempertajam daya ungkap pemakai bahasa Indonesia dan memungkinkan orang menyatakan makna konsep atau gagasan secara tepat. Penyerapan unsur bahasa asing itu harus dilakukan secara selektif. Kosakata serapan itu dapat mengisi kerumpangan atau kekosongan konsep makna yang tidak ditemukan di dalam khazanah bahasa Indonesia. Di samping bentuk dan makna kata serapan itu, memang diperlukan kehadirannya dalam bahasa
Indonesia untuk kepentingan pemerkayaan konsep-konsep makna yang dapat menunjang laju pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia menatap masa depan.
Berikut ini contoh serapan asing:
 Kata condominium yang belum lama terdapat dalam budaya Indonesia diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan penyesuaian ejaan menjadi kondominium. Demikian juga, serapan kata konsesi, staf, golf, manajemen, dan dokumen. Kata-kata tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia melalui penyesuaian 
ejaan.

Upaya Makna Kata
Sinonim
Suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinonim bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh dalam kalimat :
Polisi wanita itu telah mempunyai dua orang anak perempuan.
Dosen pria itu sedang mengajarkan cara memperbaiki komputer kepada mahasiswa laki-laki.
Contoh :
Wanita = perempuan
Laki-laki = pria
contoh kalimatnya:
bunga, kembang, dan puspa adalah tiga buah kata yang bersinonom; mati, wafat, meninggal, dan mampus adalah empat buah kata yang bersinonim.

Antonimi
Antonimi adalah perlawanan kata.
Contohnya adalah kata “hidup – mati”, "baik-buruk".

HIPERNIM & HOMONIM
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya
Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim. Contoh :
• Hipernim = Sepatu
Hiponim = High Heels, Wedges, Stilleto, Sneakers, Boot, Skate
• Hipernim = Mobil
Hiponim = Sedan, Chooper, SUV, Jeep, Minibus, Bus

Polisemi
Suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.
Contoh dalam kalimat :
Bisa ular cobra sangat beracun karena bisa mematikan korbannya dalam waktu 10 menit.

Antonimi
Antonimi adalah perlawanan kata.
Contohnya adalah kata “hidup – mati”.
Hidup dan mati seseorang ditentukan oleh allah swt sehingga kita tidak bisa menentukan takdir sendiri.

KALIMAT EFEKTIF
  •  Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. 
  • Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yangmempunyai ide atau gagasan pembicara/ penulis.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa
dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang
dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat.

PENGGUAAN KALIMAT EFEKTIF
  • Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya
  • Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para sastrawan atau wartawan.
SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1. Kelogisan
  • Kalimat pasif dan aktif harus jelas
  •  Subjek dan keterangan harus jelas
  •  Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
  •  Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas
  •  Subjek tidak ganda
  •  Predikat tidak didahului kata yang


2. Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja
semuanya; jika kata benda harus kata benda semuanya.
Contoh:
  • Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar.
  • Harga minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar
4. Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara
hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah
informasi.
• Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
• Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
• Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.

5. Ketepatan
Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan
kata harus tepat.
• Pemakaian kata harus tepat
• Kata berpasangan harus sesuai
• Menghindari peniadaan preposisi.

6. Kecermatan
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan
tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan
berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai
kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan
pernyataan-pernyataan berikut ini.
• Hindari penanggalan awalan
• Hindari peluluhan bunyi / c /
• Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh
• Hindari pemakaian kata ambigu

7. Kepaduan
Kepaduan ialah informasi yang disampaikan itu
tidak terpecah-pecah.
• Kallimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.
• Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal
atau aspek-verbal-pasien.
• Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak
disisipkan kata daripada/tentang.



8. Kesejajaran

Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang

sama pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat

terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam

kalimat diperlukan.

Contoh :

Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan

barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam bagasi

tiba-tiba mati.

  • Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan. Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel dengan kata kehilangan dan kerusakkan, maka dua kata tersebut disejajarkan menjadi kebusukkan dan kematiaan.
9. Keharmonisan
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan struktur bahasa.
• Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh,
sosok, benda, sesuatu hal,
• Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan
apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga
berupa sifat, situasi, status, cirri, atau jatidiri subjek.
• Objek dan Pelengkap
Objek dan Pelengkapadalah bagian kalimat yang melengkapi
predikat.
• Keterangan
Keterangan (Ket) ialah bagian kaliamat yang menerangkan berbagai
hal mengenai bagian yang lainnya.

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif
1. Mahasiswi perguruan tinggi yang populer itu mendapatkan hadiah ( tidak Efektif/Tidak Efisien )
    Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang populer itu mendapatkan hadiah. ( Efektif/Efisien )

2. Dikarenakan ia tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan belajar di rumahku. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )
Dikarenakan tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan di rumahku. ( Efektif/Efisien )