I'm back again!
Hello People :)
Hmm.., mungkin untuk judul posting kali ini terdengar sedikit menakutkan (pendapat saya pribadi sih), ya kali ini saya membahas tentang manusia dan penderitaan. Awalnya, saya rasa topik ini sepertinya begitu berat dan menakutkan (jujur saja..), tetapi setelah membaca modul hasil unduhan saya di ocw gunadarma topik ini terasa menarik juga untuk dibahas, dan banyak value/nilai-nilai yang bisa saya pelajari dari topik ini. Baiklah.., saya mulai ya pembahasan tentang manusia dan penderitaan ini.
Apa definisi penderitaan?
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan.
Sebenarnya, dibalik penderitaan yang dialami oleh setiap orang, tujuannya adalah:
- Pembelajaran dan usaha yang kuat untuk megakhiri penderitaan yang dialami.
- Melatih seseorang untuk bersabar dan memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, karena dengan berdo'a dan usaha, Allah menjajikan ketentraman hati, sehingga sesorang dapat tabah dan terhindar dari rasa tersiksa atas cobaan yang dialami.
Apa saja contoh penderitaan?
Salah satu contohnya yaitu penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan. Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Suatu kasus penderita dapat diungkapkan berikut ini :
Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas
Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DR Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DR Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
Dari contoh diatas, nilai yang dapat diambil yaitu bahwa tidak selamanya penderitaan menjadi hal yang negatif bagi seseorang. Contoh kasus diatas dapat menjadi contoh positif dari penderitaan yang dialami seseorang. Sehingga penderitaan yang terjadi padanya tidak mempengaruhinya untuk melaksanakan aktivitas dan cita-citanya.
Untuk itu, apabila setiap individu memiliki kemungkinan untuk mengalami penderitaan, maka ada 2 pilihan yang dapat dipilih. Pertama, larut dalam penderitaan itu, dan menyesali sedalam-dalamnya sehingga seseorang tidak mensyukuri nikmat waktu dan hidup yang dimiliknya, sehingga waktu terasa sia-sia. Atau pilihan kedua yaitu bersyukur atas nikmat hidup yang dimiliki serta mencoba mengubah penderitaan yang dialami dengan tetap berusaha untuk mencapai tujuan hidupnya, sehingga ia tetap produktif dan kuat dalam menghadapi penderitaan dalam hidup. The choice is yours guys!
Sumber: