Tuesday 4 December 2012

Ciri-Ciri, Unsur, dan Teori Organisasi

Sebelumnya sudah dibahas tentang Organisasi dan Manajemen dan juga hubungan antara manajemen, organisasi, dan tata kerja. Pada posting kali ini, akan dibahas mengenai ciri-ciri organisasi, unsur-unsurnya, serta teori organisasi. Berikut ini penjelasannya.

Ciri-Ciri Organisasi:
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

Organisasi Kemahasiswaan di Lithuania


Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Unsur-Unsur Organisasi:
Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:
Unsur pertama: bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
Unsur kedua: adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
Unsur ketiga: adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

Terdapat 3 macam teori organisasi, yaitu teori organisasi klasik, teori neoklasik, dan teori modern.

1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan "teori tradisional" atau disebut juga "teori mesin". Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas.
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
  • BIROKRASI: dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
  • ADMINISTRASI: langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
  •  MANAJEMEN ILMIAH: langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.

Teori Birokrasi
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”. Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai. Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
  •  Pembagian kerja
  •  Hirarki wewenang
  • Program rasional
  •  Sistem Prosedur
  •  Sistem Aturan hak kewajiban
  •  Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
Teori Administrasi
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru
dipublikasikan di amerika 1940. 14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori
administrasi:
  1.  Pembagian kerja
  2. Wewenang & tanggung jawab
  3. Disiplin
  4.  Kesatuan perintah
  5. Kesatuan pengarahan
  6. Mendahulukan kepentingan umum
  7. Balas jasa
  8. Sentralisasi
  9. Rantai Skalar
  10. Aturan
  11. Keadilan
  12. Kelanggengan personalia
  13. Inisiatif
  14. Semangat korps
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
  1.  Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
  2. Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran) 
  3. Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
  4. Kegiatan Keamanan
  5. Kegiatan Akuntansi
  6. Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’S FUNCTIONALISM” yaitu:
    a. Perencanaan
    b. Pengorganisasian
    c. Pemberian perintah
    d. Pengkoordinasian
    e. Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan faktor terpenting dalam
perencanaan organisasi”
. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a. Prinsip Koordinasi
b. Prinsip Skalar & Hirarkis
c. Prinsip Fungsional

Manajemen Ilmiah
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR. Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Of Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga
makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.

Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.

4 kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
  1. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
  2. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
  3. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan. 
  4. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah
2. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan
penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.

HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu
dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.

Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh
Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi
kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.

Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom up

3. TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori
Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survive atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

PERBEDAAN TEORI KLASIK DENGAN TEORI MODERN

Perbedaan Teori Klasik Dengan Teori Modern



Referensi:
Wikipedia, Organisasi
Organisasi dan Metode Manajemen
Wartawarga
Teori Organisasi
 Image art: made by my self with Microsoft Word 2007

1 comment: