Wednesday 11 January 2012

Ilmu Sosial Dasar dan Kaitannya Dengan Pemuda

Ilmu sosial dasar, sudah pernahkah mendengar tentang ini sebelumnya? Berikut ini adalah hasil ringkasan dari buku MKDU ILMU SOSIAL DASAR, yang isinya mengenai ilmu social dasar, beserta permasalahnnya. dan juga pembahasan tentang pemuda dalam kehidupan social di Indonesia.  Dikutip dari buku MKDU ILMU SOSIAL  DASAR bahwa, “ilmu social dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah social,khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang keahlian dalam lapangan-ilmu social seperti sejarah, ekonomi, geografi social, sosial, antropologi,psykologi social”(Harwantiyoko&Katuuk ,Neltje F. :1997:4). Jadi, dalam ilmu social dasar ini,disajikan tentang penjelasan, pembelajaran tentang masalah-masalah social yang cakupannya cukup luas. Tujuannya adalah agar individu dapat memahami berbagai masalah social yang terjadi di masyarakat, serta peka dengan masalah social itu dan tanggap untuk turut menanggulanginya.

 Membahas tentang ilmu social dasar, erat kaitannya dengan kemasyarakatan dan kebudayaan. Apa kaitannya? Kebudayaan merupakan nilai-nilai yang dianut dan dipatuhi oleh sekelompok masyarakat yang menempati suatu wilayah. Masyarakat yang menempati suatu wilayah tersebut, pada umumnya memiliki kebudayaan yang khas. Kebudayaan itu bersifat mengikat. Individu yang tidak mematuhi kebudayaan yang berlaku di wilayahnya bisa saja dianggap aneh, kurang susila, bertentangan dengan kodrat alam, dan sebagainya. Kembali lagi kepada hakikat kebudayaan itu sendiri, bahwa peraturan atau nilai-nilai tersebut hanya berlaku di suatu wilayah tertentu. 

Sebagai pemuda, bagaimana seharusnya para pemuda menyikapi kebudayaan yang ada pada wilayahnya masing-masing?. Dalam perkembangan informasi yang sangat  luas, saat ini tidak sulit bagi setiap orang untuk memperoleh informasi. Dalam perkembangan arus informasi yang pesat ini, pemuda dihadapkan oleh banyak pilihan yang berasal dari banyak tempat pula. Hal ini menyebabkan para pemuda dituntut untuk bisa menyaring setiap informasi yang diperolehnya, supaya tidak terpengaruh oleh efek negatif perkembangan informasi.

Di Indonesia, berlaku PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA. Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda ini ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuan dari pola dasar ini adalah agar semua pihak yang turut serta berkepentingan dalam pengembangannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah. Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun berlandaskan:
  1.  Landasan idiil : Pancasila
  2.  Landasan Konstitusional :  Undang-Undang Dasar 1945
  3.  Landasan strategis : Garis garis Besar Haluan Negara
  4. Landasan Historis : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
  5.  Landasan normative : Etika, tata nilai dasar luhur yang hidup dalam masyarakat.
Dasar dari Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda, ialah strategi pencapaian tujuan nasional, seperti yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.  Lalu, apa sebenarnya pengertian dari Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda? Ada 2 pokok pengertian, diantaranya:
  1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
  2.  Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembagan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
 Ada 2 hal yang perlu diperhatikan tentang generasi muda. Pertama, permasalahan generasi muda, dan kedua adalah potensi generasi muda. Walaupun terdapat permasalahan pada generasi muda, tetapi generasi muda masih memiliki potensi sebagai tujuan dan bekal masa depannya. Permasalahan yang ada pada generasi muda yaitu:
  •  Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat khususnya generasi muda.
  •  Kekurang pastian yang dialami pemuda atas masa depannya.
  • Belum seimbangnya  fasilitas pendidikan baik formal maupun informal, serta putus sekolah yang berakibat merugikan bagi generasi muda dan juga bangsa.
  • Kurangnya lapangan kerja, berakibat banyaknya pengangguran di kalangan generasi muda yang berakibat berkurangnya produktivitas nasional, memperlambat laju pembangunan nasional, serta permasalahan lainnya.
  •  Kekurangan gizi, berdampak hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisik generasi muda.
  •  Masih banyaknya perkawinan di bawah umur.
  •  Penyakahgunaan narkotika.
  •  Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
    Namun, dibalik masalah-masalah yang dihadapi para generasi muda, generasi muda yang menjadi harapan bangsa, tentunya masih memiliki potensi, antara lain:
    •  Idealisme dan daya kritis, namun tetap perlu bertanggung jawab.
    •  Dinamika dan krearivitas, yang memungkinkan generasi muda mengadakan pembaharuan dan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada, ataupun menyampaikan gagasan/alternative yang baru
    •  Keberanian mengambil risiko, risiko dapat diantisipasi dengan kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan yang baik.
    •  Optimis dan kegairahan semangat.
    •  Sikap kemandirian dan disiplin murni.
    •  Terdidik.
    •  Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
    •  Patriotisme dan nasionalisme.
    •  Sikap kesatria.
    •  Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi. 
      Pemuda memiliki peranan penting demi mewujudkan pembangunan nasional. Sebab pemuda adalah genersi yang memiliki potensi besar untuk terus berkembang, menyerukan gagasannya, serta krativitsanya melalui kegiatan-kagiatan social yang positif, yang dapat memicu pemuda dalam mewujudkan kemajuan bagi pembangunan nasional maupun bagi generasi muda sendiri. Dalam mewujudkannya, pemuda perlu bersosialisasi. Gunanya adalah untuk memebantu individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana bertindak, bagaimana ia berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi baik sebagai individu maupun dalam masyarkat. Kemudian, diperlukan pula pengembangan potensi, baik melalui potensi akademik maupun non akademis. Di Indonesia, salah satu pengembangan potensi akademik yang diwujudkan oleh pemerintah yaitu melalui lomba karya ilmiah tingkat nasional untuk tingkat SLTP/SLTA yang digagas oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hal ini pun disambut baik oleh generasi muda, setiap tahunnya jumlah peserta lomba terus menigkat. Masih banyak hal-hal positif lainnya yang dapat dilakukan untuk mengarahkan pemuda agar dapat berperan aktif mengisi pembangunan nasional. Hal-hal tersebut dilakukan agar para pemuda dapat menyalurkan kreativitasnya, berperan dalam masyarakat dengan cara yang elegan dan bermanfaat demi memajukan bangsa dan Negara.







      No comments:

      Post a Comment